Tanpa Rizu sadari anak yang duduk dudekatnya menatap Rizu,
sampai bel isturahat berbunyi Rizu masih memandang keluar jendela, hingga dia
tersadar saat seseorang menegurnya.
“maaf permisi,,,”
Rizu menoleh”apa?”
“hi, kita belum kenalan. Aku Kaito”kata Kaito ramah sambil
mengulurkan tangannya.
“Rizu,,,”sambil menjabat tangan Kaito
“waw tato yang bagus”puji Kaito
“maksud mu?”Rizu heran
“ini dipunggung tangan mu, tatonya terlihat alami”Rizu langsung
melihat pungung tangannya sejak kapan
gambar ini ditangan ku? Batin Rizu. ”are you ok?”Tanya Kaito, Rizu menatap Kaito sebentar dan Rizu langsung pergi begitu saja.”hey
tunggu!!,,,,,aneh.”
Beberapa anak perempuan langsung mengerumuni Kaito”hai kai,
aku,,,bla,,bla,,,bla,,,,”
Rizu berjalan
menuju taman sekolah, saat masih dikoridor segerombolan gank The Cute
mencegatnya.
“tunggu sebentar Rizu Yuka.”kata Rika
“ada perlu apa?”Tanya Rizu
“mulai sekarang jauhi Zeen”jawab Rika
Rizu menynggingkan senyumannya”punya hak apa lo nglarang-larang
gw deket sama zeen?”
“karna dia sekarang mi,,,,,”kata-kata Rika terputus dengan
begitu saja
“karna sekarang dia apa?”Tanya Rizu
“h..h….hi Zeen”Rika menyapa Zeen dengan gugupnya, hhh,, payah. Batin Rizu
“Hi, Ri bisa kita bicara?”Tanya Zeen, Rizu tidak menjawab dia
malah pergi menuju taman belakang.
Sesampainya
ditaman belakang, Rizu langsung duduk ditempat biasa dia bersantai.sorry zeen, kita gak bisa bicara dulu. Aku
masih kepikiran kata kakek-kakek yang kemaren malam. Batin Rizu sambil
terus melamun sambil melilhat dan memperhatikan punggung tangannya.
“hey, jangan melamun sendirian ditempat sepi”tegur seseorang
Rizu melirik”oh kamu, ada apa?”
“tidak, apa yang sedang kamu lakukan ditempat ini?”Tanya Kaito
“bukan urusan lo.”jawab Rizu dingin.
Kaito mengangguk
paham, kemudian Kaito duduk disamping Rizu, meereka berdiam diri hingga bel masuk
pun berbunyi dan memaksa seluruh siswa untuk belajar kembali.
“ayo masuk”ajak Kaito, Rizu tidak menggubris ajakan kaito dia
malah pergi kearah barat”hey mau kemana? Jalan kekelas bukan kesana !” teriak
Kaito sambil menunjuk arah utara.
“lo duluan aja, gw masih ada urusan”jawab Rizu sambil berlari.
Tanpa mereka
sadari Zeen memerhatikan mereka berdua
dari kejauhan, apa yang kamu pikirkan Ri?
Kenapa kamu malah menghindar seperti itu dariku? Apa aku melakukan kesalahan
hingga membuatmu tidak ingin berbicara padaku? Tanya batin Zeen resah.
Dikelas ternyata Rizu tidak masuk.
Keesokan paginya,
Rizu sudah berada dikelas Zeen. Anak-anak kelas 2-5 datang semua terkejut
melihat Rizu yang tiba-tiba berada dikelasnya. Salah satu murid kelas 2-5
mendekati Rizu dengan gugup.
“h,,, h,,, hi” sapa anak laki-laki itu
Rizu menoleh dan tersenyum” Hi, ada apa?”
“boleh kenalan, a…a.. Maksud gw…….”
“nama gw Rizu lo siapa?”potong Rizu
“gw Frank, salam kenal”kata Frank dengan nada senang
“gw udah tau lo kali Frank,”kata Rizu sambil tersenyum
Frank ikut tersenyum”gw kira lo gak tau gw,, soalnya lo gak
pernah nyapa gw”
“…….”
“Hi, Ri,,, tumben ada dikelas gw. nyari siapa?”potong Zeen,
kemudian Zeen melirik Frank”o oh, lo cari Frank”sambung Zeen datar
“Zeen ada yang harus gw bicarain sama lo, gw tunggu dikantin pas
istirahat.”kata Rizu
“emang ada apa? Kenapa gak sekarang aja?”Zeen heran
“gw pengen ngebahas kejadian pas malam minggu kemarin, mau gw
bahas disi………”
“ok dikantin” potong Zeen cepat.
“gw pergi, daaaah,,’’pamit Rizu dengan senyuman mencurigakan
“apa yang kau lakukan dengan Rizu ?”Tanya Frank curiga
Zeen sangat heran
melihat senyuman yang terukir mencurigakan diwajah Rizu,senyuman itu kan ,,,,,,,,,
sial pasti dia berbuat sesuatu. Batin Zeen tersadar, saat Zeen berbalik
matanya terpaku pada madding kelas yang dikerubungi anak-anak kelas. Zeen
berjalan dengan perasaan penuh rasa curiga. Saat Zeen sampai didepan madding
kelas ternyata fotonya yang sudah diedit seperti perempuan terpasang disana. Rizu awas kamu. Batin Zeen kesal. Bel
istirahat pun bordering dengan keras membawa kemerdekaan bagi seluruh siswa, Zeen
segera pergi menuju kantin setelah membereskan buku-bukunya.
“Hi Ri,”sapa Zeen
“Hi, ,”
“gak makan?”Tanya Zeen, Rizu menggeleng”ada apa?”sambungnya.
Rizu memperlihatkan punggung tangannya”Lihat ini”
Mata Zeen terbelalak lebar”ini kan ?!”
“ya, kutukan itu, ternyata kakek-kakek itu tidak
berbohong”potong Rizu sedih,
“sejak kapan?”
“gw baru sadar kemaren, awalnya ada seorang anak kecil dikamar gw
pas gwe cek tau-tau udah lenyap dan setelah itu gw ngeliat anak itu di
bawah pohon akasia ditepi jalan menuju gua terlarang itu”jawab Rizu panjang
lebar
“kita harus temui kakek itu lagi”usul Zeen
“percuma..”
“kenapa?”
“kakek-kakek itu menghilang entah kemana, gw udah coba cari kemaren
tapi hasilnya nihil”kata Rizu kesal, beberapa saat mereka terdiam
“ngomong-ngomong lo deket ya sama anak baru itu?”Tanya Zeen
memecah keheningan.
“siapa? Oh gak juga”Rizu memberi jawaban”emang kenapa?”
“gak, aneh aja,, gak biasanya lo ngajak orang asing ketempat favorit
lo”jawab Zeen.
Kemudian untuk beberapa saat
keduanya.
“Zeen,,,,,”
“ya, kenapa?”
“a,,,ah tidak lupakan saja”bodoh
apa yang kamu pikirkan Rizu???
“lo kenapa? Bicara aja lagi”
“zeen sebenarnya,,,,,,,,,,,”
“ya, apa?”
“gw mw bilang, gw pergi ke kelas duluan,, daaah”pamit Rizu
terburu-buru
Zeen menatap heran
kepergian Rizu, sikapnya yang aneh membuat Zeen tarus kepikiran, ssssh kirain dia mau bilang kalau dia suka
sama gw,,, hmmm tp ada apa ya dengan anak itu? Sikapnya menjadi sangat aneh.
Dia bukan Rizu yang aku kenal dulu. Batin Zeen.
“aku sangat merindukan kamu yang dulu Yuri,,”gumam Zeen pelan
“woy!!! Ngelamun”tegur Doni menyadarkan Zeen
“eh lo Don , mana Ginta?”Tanya Zeen terkejut
“tau, tadi sih bilangnnya mau ketoilet dulu,”jawab Doni, Zeen
mengangguk dan terdiam
sejenak eakan sedang berfikir keras,”lu kenapa? Lagi mikirin rixu ya?”tebak
Doni ngasal.
“woy, ngasal aja tuh mulut ngomong”elak Zeen.
“ya terus apa lagi coba yang lu pikirin selain rizu?”
“ya ampun banyak kali”jawab Zeen,”eh
Don, lo masih inget gak kejadian pas waktu malem minggu kemaren?”sambungnya.
Doni mengangguk,”emangnya kenapa?”
“ternyata kakek itu gak maen-maen”
“maksudnya?”
“kutukan itu benar-benar terjadi.”
“APA?! “Tanya Doni sambil berdiri, seisi kantin mentap doni dengan
heran.
“hsssssst,,,, lo itu ya,,, duduk!”perintah Zeen kesal
“sorry-sorry, siapa yang kena?”
Zeen menunduk sedih”Rizu”
Doni mengangguk-ngangguk“kayanya gw juga kena, akhir-akhir ini
gw sering berada ditempat yang sering gw pikirin”
“jadi lo juga kena? Bagaimana dengan Ginta?”Tanya Zeen
“kayanya, dia juga sering mengalami hal-hal yang aneh. Lo
sendiri?”
“gak tau, tapi kayanya gw gak kena”
“syukur deh, seenggaknya salah satu dari kita selamat”
Percakapan terus
berlanjut hingga bel masuk berbunyi, Zeen dan doni jalan bersama menuju
kelasnya. Hari berganti hari entah sejak kapan Kaito bergabung dengan kelompok
Rizu, entah kenapa sikap Rizu berubah drastic dari seorang yang sangat periang
menjadi pemurung dan Rizu berurabah menjadi seorang pendiam. Banyak orang yang
resah dengan berubahnya Rizu, banyak orang yang kehilangan semangat.
Berminggu-minggu lamanya waktu berlalu Rizu masih menjadi seorang pendiam,
kehidupan menjadi terasa amat hambar. Zeen dan yang lainnya tidak pernah
mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan Rizu, sekalipun ada kesempatan
mereka bingung harus berbuat apa untuk mengembalikan Rizu kesifat asalnya, Rizu
hanya berbicara seperlunya saja orang-orang semakin bingung harus berbuat apa
bahkan saat The Cute mengerjainya. Dan Rizu tidak marah sama sekali. Berminggu-minggu
Zeen mencari waktu untuk bisa berbicara dengan Rizu hingga kesempatan itu
datang.